PENGHASILAN PENGEMIS JAKARTA Rp 15 JUTA SEBULAN



PENGHASILAN PENGEMIS JAKARTA Rp 15 JUTA SEBULAN



Anda tertarik jadi pengemis? Ini sungguh temuan paling menarik tentang pengemis di Blok M, Jakarta. Melihat tampang memelas para pengemis membuat kita sering merogoh uang Rp 1,000 atau Rp 500. Para pengemis berkeliaran di tempat-tempat tertentu yang ramai. Khususnya tempat makan di pinggiran jalan.

Mari kita tengok sosok pengemis ini. Perempuan ini berusia sekitar 45 tahunan. Berpakaian kumuh dan berkerudung kumuh pula. Namun dia sehat wal afiat. Dia selalu membawa mangkuk plastik untuk mengemis. Tak lupa dia juga menggendong tas yang juga tidak bagus. Namun jangan salah. Tampang dan penampilan itu mengecoh. Soal penghasilan luar biasa.

Kalau Anda bergaji Rp. 10,000,000,- juta. Anda masih kalah dengan pengemis elit cerdas ini. Mari kita hitung penghasilannya. Menurut petugas parkir di Bulungan di samping Blok M Plaza, pengemis itu penghasilan per harinya tidak kurang dari Rp 500,000,- sampai Rp 700,000,- per hari. Saya pertama kali mendengar tidak percaya.

Namun pedagang gulai pinggir jalan malam hari di sekitar Blok M Plaza mengiyakan pernyataan tukang parkir itu. Saya penasaran menelusuri dan mengikuti dan menelusuri cara kerja pengemis kaya tersebut.

Pagi hari itu saya sudah siap mengamati Pengemis Wanita ini. Saya sudah tiba pukul 05:00 di sekitar tempat parkir Bus Damri Bandara yang mangkal di dekat Blok M Plaza. Dengan muka memelas dia mulai menerima uang dari para dermawan bis Damri. Rata-rata penaik taksi yang akan ke Bandara akan memberi uang kecil Rp 1,000,-. Saya memakai kamera video untuk mengamati agar dari jarak jauh sekitar 200-300 meter saya bisa melihat secara dekat. Kadang saya berjalan mendekati dia. Tidak ada rasa curiga dari dia.

Selama sekitar 5 jam saya membuntuti pengemis itu. Sekitar pukul 10.00 Pengemis itu pergi ke tukang bakso menukarkan uang hasil usahanya. Yang dia tukarkan Rp. 65.000, ditukar dengan uang lima puluhan ribu, satu uang 10 ribuan dan satu uang 5 ribuan. Setelah menukarkan, di sekitar itu pula banyak orang makan. Tampak dalam hitungan menit tiga orang memberikan uang seribuan.
Saya kembali membuntuti. Ternyata dia ada di sekitar Bus Damri lagi. Di tempat itu ada satu lagi pengemis lainnya. Laki-laki seumur perempuan itu. Sampai sekitar pukul 18:00 operasi pengemis itu ada di sekitaran Bus Damri, warung kali-lima dekat jembatan penyeberangan. Lalu ke sekitar depan dan samping SMA 70.

Sejak pukul 15:00 sampai dengan pukul 22:00 saya amati pengemis itu rata-rata setiap 2 menit mendapatkan 1 lembar uang seribu rupiah. Yang memberikan adalah para penikmat makanan malam seperti ayam bakar, gulai dan pekerja yang beristirahat dan pulang kerja.

Dari amatan saya, yang menjadi target diminta atau diemisi adalah: para pelanggan nasi gulai Blok M. Karakter penikmat makan ini selalu memberi kepada pengemis. Pelanggan ayam bakar yang berseberangan dengan penjaja gulai juga penyumbang setia pengemis itu. Juga para pekerja seks dan pasangannya.

Tampaknya pengemis itu memiliki kemampuan strategi dalam mengemis dalam menentukan sasaran. Yang paling sering memberi uang kepada pengemis ternyata pasangan muda. Juga keluarga suami istri dan anak. Hampir semua pasangan dan kelompok serta suami-istri apalagi bersama anaknya, akan memberikan uang selembar ribuan. Mungkin para pasangan - laki-laki - malu kalau tak memberi pada pengemis. Laki-laki yang sendirian makan jarang memberi uang pada pengemis.

Sampai pukul 02:00 dini hari saya mencatat tidak kurang 400 orang memberikan uang kepada pengemis itu. Daerah operasi pengemis itu cuma sekitaran Blok M Plaza.

Akhirnya saya temui tukang parkir di Bulungan yang tiga hari sebelumnya menyampaikan berita tentang pengemis berpenghasilan Rp 15,000,000,- per bulan. Dan ternyata benar adanya! Siapa tertarik menjadi pengemis? Daripada bekerja pakai dasi mendapat gaji Rp. 6 juta? Ternyata Jakarta luar biasa!


KISAH SEORANG ANAK YANG DI ABORSI DALAM RAHIM IBUNYA





KISAH SEORANG ANAK YANG DI ABORSI DALAM RAHIM IBUNYA


Bulan 1 : Bu, panjangku itu cuma 2 cm, tapi aku udah punya badan bu... Aku sayang ibu, bunyi detak jantung ibu itu jadi musik terindah yang menemaniku di sini.

Bulan 2 : Bu, aku udah bisa ngisep jari imutku lho, di sini hangat bu, nanti kalau aku sudah keluar ibu janji ya mau main sama aku.

Bulan 3 : Bu, meskipun AKU belum tau jenis kelaminku, tapi apapun aku, aku harap ibu dan ayah bahagia kelak ketika aku keluar. Jangan nangis ya bu, kalau ibu nangis di sini aku juga ikut nangis.

Bulan 4 : Bu, rambutku sudah mulai tumbuh lho, ini jadi mainan baruku, aku bisa menggerakan kepalaku putar kiri putar kanan.

Bulan 5 : Bu, Ibu tadi ke dokter ya, dokter bilang apa? Apa itu aborsi Bu? Ku nggak diapa-apain kan Bu?

Bulan 6 : Bu datang ke dokter itu lagi ya? Bu, tolong kasih tau dokter itu, aku di sini baik-baik aja! Tapi kok dokter itu mulai memasukan benda tajam? Benda tajam itu mulai memotong rambutku bu, tolong. Aku takut. Benda tajam itu mulai memotong kakiku, sakiit Bu. Tapi meskipun aku tidak punya kaki, aku masih punya tangan yang bisa memeluk Ibu..., bu, benda itu sekarang mulai memotong tanganku, IBU tolong aku. Aku janji nggak akan nakal BU. Tapi, meskipun aku tidak punya tangan dan kaki, aku msh punya mata dan telinga untuk melihat senyum Ibu, mendengar suara Ibu, tapi... Benda itu sekarang sudah mulai memotong leherku, Ibu... Ampun bu... Beri aku kesempatan hidup, aku sayang Ibu, aku pengen meluk Ibu.

Bulan 7 : Bu, aku di sini baik-baik aja, aku sudah disamping orang orang soleh di surga, Allah mengembalikan semua organ tubuhku yang dipotong benda tajam itu, Allah memeluku, memegang tanganku, menggendongku dengan lembut dan Allah membisikan tentang apa itu aborsi.

Kenapa IBU tega melakukan itu? Kenapa IBU nggak mau main sama aku? Apa salah aku bu? Ibu taubat yah, biar Allah mau antar Ibu ke sini, nanti kita main bareng-bareng di sini, dan jangan lupa, ajak Ayah juga ya bu.


PRINSIP DAN KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

PRINSIP DAN KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
      A.    Prinsip memilih media
1.      Prinsip efektifitas dan efesiensi
Dalam konsep pembelajaran,efektipitas adalah keberhasilan pembelajaran yang di ukur dari tingkat ketecapaian tujuan setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Jika semua tujuan pembelajaran telah tercapai maka pembelajaran disebut efektif, sedangkan efesiensi adalah tujuan pencapaian tujuan pembelajaran dengan menggunakan media, waktu dan sumber daya lain seminimal mungkin.
Media yang telah memenuhi aspek efektifitas dan efesiensi ini tentunya akan meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar  dan mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Materi yang disampaikan melalui media ini juga akan lebih mudah diserap anak didik.
2.      Prinsif relevan
Relevansi  ini ada dua macam yaitu relevansi kedalam dan relevansi keluar. Relevansi kedalam adalah pemilihan media pembelajaran yang mempertimbangkan kesesuaian dan sinkronisasi antara tujuan, isi, strategi dan evaluasi materi pembelajaran. Relevansi kedalam juga mempertimbangkan pesan guru, siswa, dan desain media yang akan digunakan dalam pembelajaran
Relevansi keluar adalah pemilihan media yang disesuaikan dengan kondisi perkembangan masyarakat . media yang dipilih diseduaikan dengan apa yang biasa digunakan masyarakat secara luas Media yang relevan secara internal dan ekternal ini akan meningkatkan fungsi dan manfaat media itu sendiri.
3.      Prinsif produktifitas
Produktifitas dalam pembelajaran dapat dipahami pencapaian tujuan pembelajaran secara optimal dengan menggunakan sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Jika media yang digunakan bisa menghasilkan dan mencapai target dantujuan pembelajaran lebih bagus dan banyak maka media tersebut dikategorikan media produktif
Dalam memilih media perlu dipertimbangkan prinsip produktifitas . tentunya media yang produktiflah yang seharusnya digunakan guru dalam melakukan pembelajaran. Semakin produktif media yang digunakan maka akan semakin cepat dan tepat tujuan pembelajaran yang terealisasikan

     B.     Kriteria pemilihan
1.      Kesesuaian dengan tujuan
Pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada tujuan yang telah dirumuskan. Maka pemilihan media hendaknya menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang dirumuskan tersebut . media dipilih berdasarkan tujuan intruksional  yang telah di tetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau dua dan tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tujuan yang dirumuskan ini adalah kriteria yang paling pokok, sedangkan tujuan pembelajaran yang lain merupakan kelengkapan dari kriteria utama
2.      Ketepatgunaan
Tepat guna dalam konteks media pembelajaran diartikan pemilihan media telah didasarkan pada kegunaan. Jika media itu dirasa kurang tepat dan belum berguna malka tidak perlu di pilih dan di gunakan dalam pembelajaran.
3.      Keadaan peserta didik
Kriteria pemilihan media yang baik adalah disesuaikan dengan keadaan peserta didik, baik keadaan psikologis, filosofis, maupun sosiologis anak, sebab media yang tidak sesuai dengan keadaan anak didik tidak akan membantu banyak dalam memahami materi pembelajaran.
4.      Ketersediaan
Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran, media tersebut tidak dapat di gunakan jika tidak tersedia, menurut Wilkinson, media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan tersebut ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa dan guru.
Jangan sampai seorang guru menentukan dan memilih media yang tidak tersedia di sekolahan. Jika guru tidak mampu membuat dan memproduksi media maka pilihlah media alternative yang tersedia di sekolahan tersebut untuk menjelaskan materi pembelajaran.

      C.    Model / prosedur pemilihan media
Dilihat dari bentuknya cara-cara memilih media dibagikan mennjadi tiga kelompok
1.      Model flowchart yang menggunakan system pengguguran atau eleminasi dalam pengambilan keputusan
2.      Model matriks, yang menangguhkan proses pengambilan keputusan pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihan nya diidentifikasi
3.      Model cheklish yang juga menangguhkan keputusan pemilhan sampai semua kriterianya dipertimbangkan.
Anderson melihat pemilihan media sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengembanan intruksional. Untuk keperluan itu dia membagi media dalam sepuluh kelompok
1.      Media audio
2.      Media cetak
3.      Media certak bersuara
4.      Media proyeksi ( visual )
5.      Media proyeksi dengan suara
6.      Media visual gerak
7.      Media audio visual  gerak
8.      Objek
9.      Sumber manusia dan lingkungan
10.  Media computer

Prosedur pemilihannya dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan apakah pesan yanh akan di sampaikan bersifat informasi / hiburan atau pesan intruksional, bila pesan intruksional yang akan ditampilkan, apakah akan berfungsi sebagai sarana belajar ( media ) atau sarana mengajar ( peraga ), prosedur selanjutnya adalah menentukan strategi intruksional nya, yaitu apakah ingin memberikan pegalaman belajar sikap, keterampilan fisik atau kognitif.

Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang beraneka ragam jenisnya tentunya  tidak akan digunakan seluruhnya secara serentak dalam kegiatan pembelajaran, namun hanya beberapa saja. Untuk itu perlu di lakukan pemilihan media tersebut. Agar pemilihan media pembelajaran tersebut tepat, maka perlu dipertimbangkan faktor/kriteria-kriteria dan langkah-langkah pemilihan media. Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam  memilih media pembelajaran menurut Nana Sudjana (1990: 4-5) yakni 1) ketepatan media dengan tujuan pengajaran; 2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran; 3) kemudahan memperoleh media; 4) keterrampilan guru dalam menggunakannya; 5) tersedia waktu untuk menggunakannya; dan 6) sesuai dengan taraf berfikir anak. Sepadan dengan hal itu I Nyoman Sudana Degeng (1993; 26-27) menyatakan bahwa ada sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan guru/pendidik dalam memilih media pembelajaran, yaitu: 1) tujuan instruksional; 2) keefektifan; 3) siswa; 4) ketersediaan; 5) biaya pengadaan; 6) kualitas teknis. Selanjutnya menurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti (1992/1993: 67-68) kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media yaitu: 1) tujuan; 2) karakteristik siswa; 3) alokasi waktu; 4) ketersediaan; 5) efektivitas; 6) kompatibilitas; dan 7) biaya.
            Berkaitan dengan pemilihan media ini, Azhar Arsyad (1997: 76-77) menyatakan bahwa kriteria memilih media yaitu: 1) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai; 2) tepat untuk mendukung isi pelajaran; 3) praktis, luwes, dan tahan; 4) guru terampil menggunakannya; 5) pengelompokan sasaran; dan 6) mutu teknis. Selanjutnya Brown, Lewis, dan Harcleroad (1983: 76-77) menyatakan bahwa dalam memilih media perlu mempertimbangkan kriteria sebagai berikut: 1) content; 2) purposes; 3) appropriatness; 4) cost; 5) technical quality; 6) circumstances of uses; 7) learner verification, and 8) validation.
            Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditegaskan bahwa pada prinsipnya pendapat-pendapat tersebut memiliki kesamaan dan saling melengkapi. Selanjutnya menurut hemat penulis yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media yaitu tujuan pembelajaran, keefektifan, peserta didik, ketersediaan, kualitas teknis, biaya, fleksibilitas, dan kemampuan orang yang menggunakannya serta alokasi waktu yang tersedia. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hal ini akan  diuraikan sebagai berikut:
1.      Tujuan pembelajaran. Media hendaknya dipilih yang dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya, mungkin ada  sejumlah alternatif yang dianggap cocok untuk tujuan-tujuan itu. Sedapat mungkin pilihlah yang paling cocok. Kecocokan banyak ditentukan oleh kesesuaian karakteristik tujuan yang akan dicapai dengan karakteristik media yang akan digunakan.
2.      Keefektifan. Dari beberapa alternatif media yang sudah dipilih, mana yang  dianggap paling efektif untuk mencapai  tujuan yang telah ditetapkan. 
3.      Peserta didik. Ada beberapa pertanyaan yang bisa diajukan ketika kita memilih media pembelajaran berkait dengan peserta didik, seperti: apakah media yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik peserta didik, baik itu kemampuan/taraf berpikirnya, pengalamannya, menarik tidaknya media pembelajaran bagi peserta didik? Digunakan untuk peserta didik  kelas dan jenjang  pendidikan yang mana? Apakah untuk belajar secara individual, kelompok kecil, atau kelompok besar/kelas?Berapa jumlah  peserta didiknya? Di mana lokasinya? Bagaimana gaya belajarnya? Untuk kegiatan tatap muka atau jarak jauh? Pertanyaan-pertanyaan tersebut  perlu dipertimbangkan ketika memilih dan menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran.
4.      Ketersediaan. Apakah  media yang diperlukan itu sudah tersedia? Kalu belum, apakah media itu dapat diperoleh dengan mudah? Untuk tersedianya media ada beberapa alternatif yang dapat diambil yaitu membuat sendiri, membuat bersama-sama dengan peserta didik, meminjam menyewa, membeli dan mungkin bantuan.
5.      Kualitas teknis. Apakah media media yang dipilih itu kualitas baik? Apakah memenuhi syarat sebagai media pendidikan? Bagaimana keadaan daya tahan media yang dipilih itu?
6.      Biaya pengadaan. Bila memerlukan biaya untuk pengadaan media, apakah tersedia biaya untuk itu? Apakah yang dikeluarkan seimbang dengan manfaat dan hasil penggunaannya? Adakah media lain yang mungkin lebih murah, tetapi memiliki keefektifan setara?
7.      Fleksibilitas (lentur), dan kenyamanan media. Dalam memilih media harus dipertimbangkan kelenturan dalam arti dapat digunakan dalam berbagai situasi dan pada saat digunakan tidak berbahaya.
8.      Kemampuan orang yang menggunakannya. Betapapun tingginya nilai kegunaan media, tidak akan memberi manfaat yang banyak bagi orang yang tidak mampu menggunakannya.
9.      Alokasi waktu, waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran akan berpengaruh terhadap penggunaan media pembelajaran. Untuk itu ketika memilih media pembelajaran kita dapat mengajukan beberapa pertanyaan seperti; apakah dengan waktu yang tersedia cukup untuk pengadaan media, apakah waktu yang tersedia juga cukup untuk penggunaannya.

JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN

A.Taksonomi
Dalam pengertian teknologi pendidikan, media atau bahan sebagai sumber belajar merupakan komponen dari sistem instrusional di samping pesan, orang, teknik dan peralatan. Dari usaha penantaan yang timbul yaitu pengelompokan atau klasifikasi menurut kesamaan atau karakteristiknya.
Beberapa contoh usaha ke arah taksonomi media tersebut antara lain :
1)Taksonomi menurut Rudy Bretz

Bertz mengidentifikasikan ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokok, yaitu : suara, visual dan gerak. Visual dibedakan menjadi tiga yaitu garis ( line graphic ) dan simbol yang merupakan suatu kontinum dari bentuk yang dapat ditangkap dengan indra penglihatan. Bretz juga membedakan antara media siar ( telecommunication ) dan media rekam                  ( recording ) sehingga terdapat 8 klasifikasi media, yaitu :

☼ Media audiovisual gerak

☼ Media audiovisual diam

☼ Media audio semi-gerak
☼ Media visual gerak
☼ Media visual diam
☼ Media semi-gerak
☼ Media audio
☼ Media cetak

2) Hirarki media menurut Duncan
Dalam penyusunan taksonomi media menurut hirarki pemanfaatan untuk pendidikan, Duncan ingin mensejajarkan biaya investasi, kelangkaan dan keluasan lingkup sasarannya disatu pihak dan kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterbatasan lingkup sasaran dan rendahnya biaya di lain pihak dengan tingkat kerumitan perangkat medianya dalam satu hirarki.

3) Taksonomi menurut Briggs
Briggs mengidentifikasi 13 macam media yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu :
☼ Obyek
☼ Model
☼ Suara langsung
☼ Rekaman audio
☼ Media cetak
☼ Pembelajaran terprogram
☼ Papan tulis
☼ Media transparansi
☼ Film rangkai
☼ Film bingkai
☼ Film
☼ Televisi
☼ Gambar

4) Taksonomi menurut Gagne
Gagne membuat 7 macam pengelompokan media yaitu :
☼ Benda untuk didemontrasikan
☼ Komunikasi lisan
☼ Media cetak
☼ Gambar diam
☼ Gambra gerak
☼ Film bersuara
☼ Mesin belajar

5) Taksonomi menurut Edling
Menurut Edling media merupakan bagian dari enam unsur rangsangan belajar, yaitu dua untuk pengalaman audio meliputi kodifikasi subyektif visual dam kodifikasi obyektif audio, dua untuk pengalaman visual meliputi kodifikasi obyektif audio dan kodifikasi obyektif visual dan dua pengalaman belajar 3 dimensi meliputi pengalaman langsung dengan orang dan pengalaman langsung dengan benda-benda.

6) Pengelompokan menurut Schramm ( 1977 )
Schramm membedakan media menjadi media rumit dan mahal ( big media ) dan media sederhana dan murah       ( little media ). Ia juga mengelompokan media menurut daya liputnya menjadi media massal, media kelompok dan media individual.

7) Pengelompokan menurut Allen
Allen berusaha menghubungkan fungsi media dengan tujuan belajar yang hendak dicapai.

B. Karakteristik

Karakteristik media dapat dilihat menurut kemampuan membangkikan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecaoan, maupun penciuman atau kesuaiannya dengan tingkatan hierarki belajar. Untuk tujuan praktis karakteristik beberapa jenis media yang lazim digunakan dalam kegiatan belajar mengajar antara lain :

Media grafis
Media grafis berfungsi menyalurkan pesan dari sumber ke penerima. Saluran yang dipakain menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan dismapaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Beberapa jenis media grafis antara lain :
JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
1. Cetak
2. Transparansi
3. Audio
4. Slide Suara
5. Video
6. Multimedia Interaktif
7. E-learning



1. GAMBAR/ FOTO/ CETAK

Kelebihan media gambar :

1. Sifatnya konkret, Murah, Dapat diakses oleh kalangan luas, Tidak memerlukan peralatan, Bersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana, Dapat digunakan untuk menyampaikan semua materi pembelajaran, Bisa dibaca di mana saja dan kapan saja.

2. gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
3. dapat mengatasi batasan pengamatan
4. dapat menperjelas suatu masalah
Kelemahan media gambar :
1. hanya menekankan persepsi indera mata
2. benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran
3. ukurannya sangat terbatas
4. Kurang bisa membantu daya ingat
5. Apabila penyajiannya (font, warna, ilustrasi) tidak menarik, akan cepat membosankan

Syarat - syarat media gambar / foto yang baik digunakan sebagai media pendidikan :
1. Autentik
2. Sederhana
3. Ukuran relatif
4. Mengandung gerak atau perbuatan
5. Gambar dapat mencapai tujuan
6. Gambar harus bagus dari sudut seni dan sesuai denga tujuan pembelajaran.

2. TRANSPARANSI
Kelebihan media transparansi diantaranya :
1. penggunaannya praktis
2. tidak memerlukan ruang gelap, karena itu siswa atau peserta didik dapat melihatnya sambil mencatat
3. mudah dioperasikan, sehingga tidak memerlukan operator khusus
4. guru dalam menyajikannya dapat bertatap muka dengan siswa/peserta didik


Kelemahan dari media Transparasi
1. memerlukan peralatan khusus untuk penampilan, yaitu Overhead Projector (OHP)
2. memerlukan penataan yang khusus
3. memerlukan kecakapan khusus dalam pembuatannya
4. menuntut cara kerja yang sistematis karena susunan urutannya mudah kacau


3. AUDIO
Kelebihan dari media audio
1. Imajinatif
2. Individual
3. Relatif lebih murah
4. Mobile
5. Dapat merangsang partisipasi aktif pendengarnya
6. Sangat tepat untuk materi musik dan bahasa
7. Mengatasi batas waktu dan ruang
8. Radio: aktual, dapat menjangkau khalayak luas, siaran langsung, tidak dapat diulang
9. Kaset: dapat diputar ulang, dapat digunakan untuk merekam ulang


Kelemahan dari media audio
1. Komunikasi satu arah
2. Abstrak, terutama berkaitan dengan angka, ukuran, penghitungan dll
3. Auditif, sehingga membutuhkan konsentrasi dalam mendengarkan
4. Radio: tidak bisa diulang, kontrol ada pada stasiun radio, rentan cuaca, kalau tidak menarik pendengar beralih stasiun lain
5. Kaset: bisa terhapus, bisa kusut, tdk bisa disimpan lama


4. SLIDE SUARA
Kelebihan media Slide Suara
1. Dapat digunakan dalam kelompok besar (kelas)
2. Dapat memusatkan perhatian
3. Di bawah kontrol guru
4. Dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai materi pembelajaran
5. Tahan lama (awet)
6. Penyimpanannya mudah


Kelemahan Slide Suara
1. Gambar yang lepas menjadikannya mudah hilang
2. Hanya menyajikan gambar diam
3. Memerlukan ruangan yang gelap, sehingga tidak ada aktifitas lain
4. Biaya pembuatannya mahal
5. Memerlukan peralatan Proyektor Slide dan Kaset player
6. Harga peralatan mahal
7. Suku cadang semakin susah didapatkan


5. MULTI MEDIA
Kelebihan Media Multi Media
1. Interaktif
2. Individual
3. Fleksibel
4. Cost effectiveness
5. Motivasi
6. Umpan balik
7. Record keeping
8. Kontrol ada pada pengguna


Kelemahan dari Multi Media
1. Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan
2. Memerlukan peralatan (komputer) multimedia
3. Perlu persyaratan minimal prosesor, memori kartu grafis dan monitor
4. Perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk pemanfaatan
5. Pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional
6. Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama
7. Tidak punya sentuhan manusiawi


6. E-LEARNING
Kelebihan dari E-learning
1. just in time, just enough and just for you (tepat waktu) 
2. cost effective (biaya efektif/efektif biaya)
3. up-to-date (terkini)  
4. quick (cepat)
5. retainable (memelihara)
6. risk-free (tidak beresiko)
7. consistent (konsisten)
8. interactive and collaborative (interaktif dan kolaboratif)
9. easy to track 


Kelemahan E-learning
1. technology dependent
2. sometimes incompatible with other systems and material
3. sunsuitable for some types of trainingandlearners
4. somewhat less interactive 
5. expensive to set up both in terms of providing the infrastructure and the developing
6. content still dependent on human support

Media Pembelajaran

Media Pembelajaran
A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Menurut Gerlach dan Ely (1971), media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Sehingga guru, buku teks dan lingkungan sekolah marupakan media.

Fleming (1987: 234) menyatakan media berfungsi untuk mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak yaitu siswa dan isi pelajaran.
Hainich dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah media sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.

Kesimpulannya, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

1. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran menurut Gagne dan Briggs (1975) media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi dan computer.

2. Media Pendidikan
Adapun pengertian media pendidikan itu antara lain:
a. Media pendidikan memiliki pengertian fisik (hardware) atau perangkat keras, yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panea indera.
b. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik (software) atau perangkat lunak, yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
c. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
d. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
e. Media pendidikan dapat digunakan secara missal (radio, TV), kelompok besar dan kecil (film, slide, video, OHP), atau perorangan (modul, computer, radio, tape,/kaset, video recorder).

Jadi kesimpulannya, media pendidikan adalah perantara yang membawa informasi atau pesan-pesan sebagai sumber belajar, baik berupa software dan hardware. Contoh media pendidikan adalah gambar, foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun, poster, radio dan lain-lain.

3. Media Massa
Media massa berasal dari dua kata, yaitu media dan massa. Media adalah alat atau perantara, sedangkan massa adalah orang banyak dan masyarakat umum. Jadi dapat disimpulkan bahwa media massa adalah suatu perantara untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat atau orang banyak. Pesannya itu mengandung informasi-informasi yang diperlukan masyarakat, baik mengenai politik, sosial, ekonomi, maupun budaya. Sehingga dengan adanya media massa masyarakat mendapat pengetahuan tentang negaranya. Contoh dari media massa adalah surat kabar dan Koran.

B. Manfaat Media Pembelajaran
Salah satu alasan penggunaan media pembelajaran adalah terkait dengan manfaat media pembelajaran bagi keberhasilan belajar mengajar di kelas. Salah satu aspek yang menentukan keberhasilan dalam belajar mengajar adalah pemilihan media pembelajaran yang tepat.

Menurut Hamalik (1986), media pembelajaran yang tepat dapat membangkitkan motivasi, keinginan minat, dan rangsangan kepada siswa. Sehingga dapat membantu pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi.

Adapun mengapa media pembelajaran yang tepat dapat membawa keberhasilan belajar dan mengajar di kelas, menurut Levie dan Lentz (1982), itu karena media pembelajaran khususnya media visual memiliki empat fungsi yaitu:
a) Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran.
b) Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
c) Fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat informasi/pesan yang terkandung dalam gambar.
d) Fungsi compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau secara verbal.

Alasan-alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa yaitu:
a. Alasan yang pertama yaitu berkenaan dengan menfaat media pengajaran itu sendiri, antara lain:
1. Pengajaran lebih menarik perhatian siswa, sehingga menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga dapat menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.
3. Metode pengajaran akan bervariasi
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

b. Alasan kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir siswa. Dimulai dari taraf berfikir konkret menuju abstrak, dimulai dari yang sederhana menuju berfikir yang kompleks. Sebab dengan adanya media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Itulah beberapa alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi keberhasilan dalam proses belajar mengajar.

C. Perbedaan Media Dua Dimensi dengan Tiga Dimensi
1. Media Dua Dimensi
Media dua dimensi sering disebut media grafis. Media dua dimensi adalah media yang memiliki ukuran panjang dan lebar. Grafis sebagai media pengajaran dapat mengkombinasikan fakta-fakta, gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara ungkapan atau grafik. Kata-kata dan angka-angka dipergunakan sebagai judul dan penjelasan kepada grafik, bagan, diagram, poster, kartun dan komik. Sedangkan sketsa, lambing bahkan foto digunakan untuk mengartikan fakta, pengertian dan gagasan yang pada hakikatnya sebagai penyajian grafis. Contoh media dua dimensi C media grafis, yaitu:
a. Bagan
Yaitu kombinasi antara media grafis dan gambar foto yang dirancang untuk memvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai fakta pokok atas gagasan. Fungsi bagan adalah untuk menunjukkan hubungan, perbandingan, jumlah relative, perkembangan, proses, klasifikasi dan organisasi.

b. Diagram
Yaitu suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal-balik terutama dengan garis-garis.

c. Grafik
Yaitu penyajian data berangka. Grafik merupakan keterpaduan yang lebih menarik dengan sejumlah tabulasi data yang tersusun dengan baik. Tujuan dalam grafik adalah memperlihatkan perbandingan, informasi kualitatif dengan cepat serta sederhana. Beberapa macam grafik diantaranya yaitu grafik garis, batang, lingkaran, atau piring dan grafik.

d. Poster
Yaitu kombinasi visual dari rancangan yang kuat dengan makna dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya. Poster berguna untuk motivasi, peringatan dan pengalaman yang kreatif.

e. Kartun
Yaitu penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan, atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat.

f. Komik
Yaitu suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberi hiburan kepada para pembaca.

2. Media Tiga Dimensi
Yaitu media yang mempunyai panjang, lebar dan isi. Media tiga dimensi yang sering dipakai adalah model dan boneka. Model adalah tiruan 3 dimensional dari beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang, terlalu ruwet untuk dibawa ke kelas, dan dipelajari siswa dalam wujud aslinya.

1) Jenis model dan penggunaannya
a) Model padat (solid model), yaitu memperlihatkan bagian permukaan luar dari pada objek dan sering kali membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari bentuk, warna dan susunannya. Contoh model padat yaitu boneka, bendera, bola, anatomi manusia. Guna model padat untuk membantu dan melayani para siswa sebagai informasi berbagai pengetahuan agar siswa lebih paham dalam pelajaran.

b) Model penanpang (cuteway model), yaitu memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak, apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian dalamnya. Model ini berguna untuk mata pelajaran biologi, karena berfungsi untuk mengganti objek sesungguhnya.

c) Model kerja (working model), yaitu tiruan dari objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli. Gunanya untuk memperjelas dalam pemberian materi kepada siswa.

d) Mock-ups, yaitu penyederhanaan susunan bagian pokok dan suatu proses atau sistem yang lebih ruwet. Guru menggunakan mock-up untuk memperlihatkan bentuk berbagai objek nyata seperti kondensator-kondensator, lampu-lampu tabung,serta pengeras suara, lambing-lambang yang berbeda dengan apa yang tertera di dalam diagram.

e) Diorama, yaitu sebuah pemandangan 3 dimensi mini bertujuan menggambarkan pemandangan sebenarnya.

2) Jenis boneka dan penggunaannya
Contohnya boneka tangan, dan wayang yang dapat digunakan agar siswa menjadi lebih tertarik untuk belajar.

D. Berbagai Bentuk Media Audio Visual
Media audio visual terdiri dari dua kata yaitu audio dan visual. Audio artinya pendengaran atau dapat didengar, sedangkan visual yaitu yang Nampak oleh mata atau yang kelihatan. Jadi media audio visual adalah media yang dapat didengar dan dapat pula dilihat oleh panca indera kita. Contoh media audio visual yaitu televisi dan computer.

Kelebihan media Audio Visual, yaitu:
a) Pada televisi; televisi bersifat langsung, dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas-kelas, seperti orang, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui penyiaran langsung/rekaman.
b) Menghemat waktu guru dan siswa.
c) Televisi bersifat langsung dan nyata, sehingga siswa dapat dengan jelas melihat program apa yang lagi ditayangkan dan dapat memaksimalkan fungsi inderanya yaitu mata dan telinga.
d) Lebih menarik minat siswa
e) Pelajaran lebih bervariasi dan berkesan
f) Jangkauannya luas

Kelemahan media audio visual adalah:
a) Keanekaragaman siaran di TV menyulitkan guru untuk memilih siaran mana yang baik dan sesuai dengan pelajaran.
b) Alat dan dana yang tidak memungkinkan.
c) Menyita waktu guru, karena harus menjelaskan lagi setiap peristiwa yang ada.
d) Tidak setiap guru mampu menjelaskan peristiwa yang ada secara gambling.

E. Kriteria Pemilihan Media Pelajaran
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pendidikan adalah sebagai berikut
- Relevansi pengadaan media pendidikan edukatif
- Kelayakan pengadaan media pendidikan edukatif
- Kemudahan pengadaan media pendidikan edukatif

Harus disadari bahwa setiap media memiliki kelemahan dan kelebiha. Pengetahuan tentang keunggulan dan keterbatasan media menjadi penting bagi gurudapat memperkecil kelemahan atas media yang dipilih oleh guru sekaligus dapat langsung memilih berdasarkan kriteria yang dikehendaki.
Kriteria pemilihan media pembelajaran yaitu:
a) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor.

b) Keterpaduan (validitas).Media harus tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi.

c) Media harus praktis, luwes dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang mahal dan memakan waktu yang lama bukanlah jaminan. Sebagai media yang terbaik. Sehingga guru dapat memilih media yang ada, mudah diperoleh dan mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang ada di lingkungan sekitarnya, dan mudah dibawa dan dipindahkan ke mana-mana.

d) Media harus dapat digunakan guru dengan baik dan terampil. Apapun medianya, guru harus mampu menggunakan dalam proses pembelajaran. Komputer, proyektor transparansi (OHP), proyektor slide, dan film, dan peralatan canggih lainnya tidak akan berarti apa-apa jika guru belum dapat menggunakannya dalam proses belajar mengajar di kelas.

e) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.

f) Media yang digunakan harus sesuai dengan taraf berfikir siswa. Media yang digunakan harus dapat menunjang dan membantu pemahaman siswa terhadap pelajaran tersebut sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Menurut Prof. Drs Hartono Kasmadi M.Sc bahwa dalam memilih media pendidikan perlu dipertimbangkan adanya 4 hal yaitu: produksi, peserta didik, isi, dan guru.
1) Pertimbangan produksi
- Availabilty
- Cost
- Physical condition
- Accessibility to student
- Emotional impact.

2) Pertimbangan peserta
- Students characeristics
- Students relevance
- Students involvement

3) Pertimbangan isi
- Curriculair – relevance
- Content-soundness
- Presentation

4) Pertimbangan guru
- Teacher-Utilization
- Teacher peace of mind

Passive Voice

Passive Voice
A. The Defenition of Passive Voice
Voices dalam ini merupakan bentuk dari kata kerja yang menunjukkan apakah subjek melakukan sesuatu atau sesuatu telah dilakukan oleh subjek. Voices dibagi menjadi 2 yaitu: Active Voice dan Passive Voice
Active voice (kalimat aktif) adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu tindakan atau perbuatan. Contoh:
Rahman calls the girl. (Rahman memanggil gadis itu.)
We killed a cockroach. (Kami membunuh seekor kecoak.)
Passive Voice (kalimat pasif) adalah kalimat yang subjeknya dikenai tindakan atau pekerjaan dan secara bahasa inggris diawali oleh kata depan (preposition) by yang artinya oleh. Contoh:
The girl is called by rahman. (Gadis itu dipanggil oleh rahman.)
A cockroach was killed by us. (Seekor kecoak dibunuh oleh kami.)

Jika kalimat aktif digunakan untuk menekankan kepada apa yang dilakukan subjek, maka kalimat pasif digunakan ketika kita ingin menekankan pada objek atau ketika sedang membicarakan objek.
B. Form:
Untuk membuat kalimat pasif (Passive Voice) dari kalimat aktif (Active Voice), maka ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan, yaitu:
1.         Kalimat aktif yang akan dirubah harus memiliki objek. Dalam hal ini kata kerja yang digunakan adalah transitive verb (kata kerja yang memerlukan objek). 
2.         Subjek dalam kalimat aktif dirubah menjadi objek dalam kalimat pasif, dan sebaliknya objek dalam kalimat aktif diubah menjadi subjek dalam kalimat pasif.
3.         Kata kerja kalimat pasif harus berbentuk past participle yang didahului oleh to be (is,am, are,was,were, being, been) yang diikuti oleh by (oleh).
Contoh:
·           Aktif   : Pain will read a novel. (pain akan membaca sebuah novel)
Pasif   : A novel will be read by pain.( sebuah novel akan dibaca oleh pain.)
·           Aktif   : Who will read a novel? (siapa yang akan membaca sebuah novel?)
Pasif   : Who will a novel be read by?(sebuah novel akan dibaca oleh siapa?)


Form:
1.         Active dan Passive Voice dalam bentuk Present Tense

Simple
Present
Present
Continuous
Present
 Perfect
Present Perfect Continuous
Active
V1 + (s/es)
Am
Is              + V-ing
Are
Have
                 + V3
Has
Have
                 + been+ V3
Has
Passive
Am
Is              + V3
Are
Am
Is              + being+ V3
Are
Have
                 + been+ V3
Has
Have
                 + been+being+ V3
Has

2.         Active dan Passive Voice dalam bentuk Past Tense

Simple
Past
Past
Continuous
Past
 Perfect
Past Perfect Continuous
Active
V2
Was
                  + V-ing
Were

Had   +  V3


Had + been + V3

Passive
Was
                + V3
Were
Was
                 + being+ V3
Were

Had  +  been +  V3

Had + been+being+ V3

3.         Active dan Passive Voice dalam bentuk Future Tense

Simple
Present
Present
Continuous
Present
 Perfect
Present Perfect Continuous
Active
Will
                 + V1
Shall
Will
              + be + V-ing
Shall
Will
                 + have + V3
Shall
Will
               + have + been+ V-ing
Shall
Passive
Will
             Be + V3
Shall
Will
              + be+ being+ V3
Shall
Will
have
               + been + V3
Shall
have
Will
Have
                 + been+being+ V3
Shall
Have

4.         Active dan Passive Voice dalam bentuk Past Future Tense

Simple
Present
Present
Continuous
Present
 Perfect
Present Perfect Continuous
Active
Would
                 + V1
Shoud
Would
                  + be + V-ing
Should
Would
                 + have + V3
Should
Would
               + have + been+ V-ing
Should
Passive
Will
             Be + V3
Shall
Would
                + be+being+ V3
Should
Will
have
               + been + V3
Shall
have
Would
Have
                 + been+being+ V3
Should
Have
*The Progresive form of the present ferfect,past perfect,future,and future ferfect are very rarely used in the passive.(Betty Schrampfer Azar:Undestanding and Using English Grammar)
Catatan:
a.         Kalimat Non-Verbal (kalimat yang predikatnya bukan dari kata kerja) tidak dapat dijadikan kalimat pasif.
Contoh:
·           Aktif   : I am a nurse. (Aku adalah seorang perawat.)
·           Pasif   : -
b.        Apabila subjek dalam kalimat aktif tidak diketahui orangnya atau hanya disebutkan secara umum, misalnya: people (orang-orang), someone (seseorang), maka apabila menjadi objek dalam kalimat pasif dapat dihilangkan.
Contoh:
·           Aktif   : People speak English well all over the world.
  Orang-orang berbicara bahasa inggris dengan baik diseluruh dunia.
·           Pasif   : English is spoken well all over the world (by people).
  Bahasa Inggris dipergunakan dengan  baik di seluruh dunia (oleh orang-orang).
c.         Objek pelaku kalimat pasif harus tetap ditulis jika yang melakukan tindakan sudah tentunya orangnya, misalnya: by Mr. Amir the lucky, by Eqi, dan lain sebagainya.
Contoh:
·           Aktif   : Mr.Amir the lucky  reads a sport magazine.
  Tuan Amir the lucky membaca sebuah majalah olahraga.
·           Pasif   : A sport magazine is read by Mr.Amir the lucky.
  Sebuah majalah olahraga dibaca oleh Tuan Amir the lucky.
d.        Untuk membuat kalimat aktif dan kalimat pasif dapat digunakan kata-kata kerja bantu (auxiliary verbs) yang lainnya tidak hanya terbatas pada kata-kata yang dicontohkan di atas. Kata kerja bantu ini disesuaikan dengan subjek dan bentuk waktu (Tenses) dalam kalimat aktif dan kalimat pasif.
Contoh:
·           Aktif   : Amir the lucky can enter this room.
  Amir the lucky bisa masuk ruangan ini.
Pasif   : This room can be entered by naruto.
  Ruangan ini bisa dimasuki oleh naruto.
·           Aktif   : They must speak english.
  Mereka harus berbicara bahasa inggris.
Pasif   : English must be spoken by them.
  Bahasa inggris harus dibicarakan oleh mereka.






Bibliography
Ali, A. Faidlal Rahman. 2011.Engliash Grammar Completed Edition. Jakarta: Pustaka Widyatama.
Azar, Betty Schramper.1992.Fundamental of English Grammar,Second Edition.Englewood Cliffs,New Jersey,Prentice Hall, Inc.
Azar, Betty Schramper.1999.Understanding and Using English Grammar,Third Edition.10 Bank Street, White Plains,NY.

- Copyright © Your Guild - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -